SELAMA DATANG DI BLOG MAZ TO

Monday, March 16, 2015

Contoh Laporan Kemasyarakatan (PDGK 4306)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA                        : TOTO SUNARYO
NIM                            : 818005337
POKJAR                     : KARANGANYAR/B


Karanganyar, 14 April 2014

Ketua Rt 03 Rw 09                                                                 Penulis
Dusun Bulurejo                                  

Sastro Tarno                                                                        Toto Sunaryo


Tutor              

Drs. Jumiran, M.Pd




DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………….……………………… iii
Kata Pengantar ………………………………………....…………………........ iv
BAB 1  Pendahuluan
A.    Latar Belakang …………………………………………….………..
B.     Rumusan Masalah……………………………………….…………..
C.     Tujuan…………………………………………..………..………….
D.    Manfaat dan Hasil…………………………………………...………
BAB II  Pelaksanaan Program
A.    Tempat dan Waktu Plaksanaaan.....................………………………
B.     Materi  Pelatihan kegiatan……………………………………...……
C.     Strategi dan diskripsi jalannya kegiatan……………….……………
D.    Analisis dan Biaya produksi…………………………………………
BAB III  Temuan dan Hasil
A.    Temuan / Hasil Evaluasi Proses………….…..……………………..
B.     Temuan / Hasil Evaluasi Produk   ……………….………………….
C.     Pembahasan........................................................................................      
BAB IV Penutup
A.       Kesimpulan………………………………………...……………
B.       Saran ………………………………………..........……………..
C.       Tindak lanjut ……………………………………………………

LAMPIRAN              
Foto Kegiatan ..................................................................................................
Identifikasi Kebutuhan Masyarakat........................…………...……………
Hasil Identifikasi Kebutuhan Masyarakat...........................................................
Daftar Calon Pelatih Pembuatan Sate Tahu .......................................................
Daftar Calon Peserta Pelatihan Pembuatan Sate Tahu …………....………….




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuknya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan sebagai tugas praktik yang berkontribusi terhadap nilai akhir dari mata kuliah ini.
Penyusunan laporan ini dapat selesai dan tersusun dengan baik atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Jumiran, M.Pd selaku tutor mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
2.      Ibu Sukarni selaku Ketua PKK Rt 03 Rw 09 desa Bulurejo, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar.
3.      Ibu-ibu PKK Rt 03 Rw 09 Bulurejo, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar.
4.      Teman-teman S1 PGSD UT Surakarta Kelas B Pokjar Karanganyar
5.      Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung terselesainya laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat kepada mereka serta mencatatnya sebagai amal ibadah.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan hasil program Program Pembinaan Kemasyarakatan ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan wawasan penulis. Untuk itu, saran dan ide yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penulisan dan penyusunan laporan di masa yang akan datang.
Karanganyar, 14 April 2014

               Penulis


BAB 1
   PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan bernilai gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah tahu. Makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kita dapat menjumpai tahu mulai dari warung makan hingga restoran mahal sekalipun. Banyak jenis makanan yang berasal dari tahu. Mulai dari tahu yang digoreng biasa, dibuat tahu kupat, dan juga sebagai campuran makanan yang lain. Akan tetapi jenis makanan ini kurang populer dikalangan muda. Mereka menganggap tahu sebagai makanan yang ketinggalan jaman. Padahal tahu adalah salah satu makanan penghasil protein nabati yang sangat baik untuk kesehatan.
Menurut KBBI tahu adalah makanan yang berbahan dasar kedelai. Tahu berasal dari kata serapan dari bahasa Hokkian yang berarti kedelai yang difermentasi. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok pada zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penyebarannya dibawa oleh perantau cina ke asia timur dan asia barat sampai akhirnya ke seluruh dunia. Penyebaran ini mungkin bersamaan dengan penyebaran ajaran Budha karena tahu menjadi bahan penting dalam memenuhi kebutuhan protein para imam Budha yang menerapkan diet vegetarian. Tahu dikenal di Indonesia pada tahun 1900 dari imigran Tiongkok. Ada dua daerah di Indonesia yang tercatat sebagai awal mula tahu dibuat. Di Sumedang dimulai pada tahun 1911, mulanya untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino (seorang imigran China). Sedangkan usaha pembuatan tahu di Kediri dimulai pada tahun 1912 yang dipelopori oleh Bah Kacung.
Makanan yang satu ini dapat dibuat makanan yang bervariasi, sehingga masyarakat tidak akan merasa bosan dan lebih menarik. Sate tahu, mungkin bagi masyarakat nama sate tahu masih asing, karena mungkin sate ayam atau sate kambing lebih populer daripada makanan  yang satu ini. Tapi jangan salah, dari segi rasa maupun kandungan nilai gizinya pun tak kalah dengan sate ayam ataupun sate kambing. Bahan baku pembuatan sate tahu ini juga mudah didapatkan, selain harganya juga murah. Dengan bahan baku yang murah tetapi bisa dihasilkan makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Peluang ini tentu saja jika dimanfaatkan, dapat menjadi peluang bisnis yang bagus. Dengan demikian akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat dan dapat mengurangi angka pengangguran.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana kriteria tahu yang baik sebagai bahan pembuatan sate tahu ?
2.      Bagaimana cara pembuatan sate tahu ?
3.      Bagaimana perbandingan keuntungan antara penjualan tahu secara
           langsung dengan penjualan sate tahu ?


C.    TUJUAN
1.      Tujuan umum :
a)       Ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pelatihan
b)      Meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan
c)      Membangkitkan sikap partisipasi dalam pembangunan di lingkungannya
d)     Ikut serta dalam usaha peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat
2.      Tujuan khusus
a)      Memiliki keterampilan dan keahlian tentang cara membuat sate tahu.
b)      Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan keterampilan hidup untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat umum.
c)      Menciptakan peluang lapangan kerja baru untuk masyarakat desa Bulurejo, Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang Karanganyar.


D.    MANFAAT DAN HASIL
           Setelah diadakannya kegiatan ini manfaat dan hasil yang dapat diperoleh berupa tambahan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang apabila ditekuni akan dapat menjadikan lapangan kerja. sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan tambahan penghasilan. Selain itu akan mengurangi angka pengangguran khususnya di wilayah pedesaan.




BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1.      Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Tempat            : Rumah Bapak Sastro Tarno
Alamat            : Bulurejo, Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar
2.      Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Hari                 : Senin
Tanggal           : 14 - 15 April 2014
Pukul               : 15.00 – Selesai

B.     MATERI PELATIHAN / KEGIATAN
Materi yang disampaikan pada saat pelatihan adalah cara membuat sate tahu. Cara pembuatan sate tahu ini menggunakan peralatan yang sederhana dan bahan bahan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya dengan langkah-langkah yang sederhana pula. Adapun materi pelatihan secara singkat meliputi :
1. Pengenalan Produk
2. Pengenalan Alat
3. Pengenalan Bahan
4. Proses Produksi
5. Langkah Pasca Produksi

C.    STRATEGI DAN DISKRIPSI JALANNYA KEGIATAN
1.      Strategi
a.       Membuat pertemuan ibu-ibu PKK Bulurejo Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar
b.      Menjelaskan manfaat sate tahu
c.       Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan
d.      Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan evalusasi
2.      Pelaksanaan Kegiatan
a.     Kriteria tahu  yang baik untuk bahan makanan
Tahu merupakan makanan yang sangat populer di masyarakat, sehingga untuk mendapatkannya cukup mudah. Banyak tersedia di pasaran berbagai jenis tahu, tetapi kita harus jeli untuk mendapatkan jenis tahu yang  sehat dan bebas formalin. Tahu yang sehat dan bebas formalin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
No
Berformalin
Bebas formalin
1
Tercium bau obat yang menyengat
Tercium bau khas kedelai
2
Sangat kenyal jika ditekan
Mudah hancur jika ditekan
3
Akan lebih tahan lama
Hanya mampu bertahan 1 – 2 hari
4
Warnanya homogen dan terlihat mengkilat
Warna cenderung tidak menarik dan agak buram

b.   Pembuatan Sate Tahu
Pembuatan Sate Tahu sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam memilih tahu dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan tahu yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan Sate Tahu yang enak dan sehat.
            ALAT DAN BAHAN
a)      ALAT
                                                1.      Pisau
                                                2.      Penggorengan
                                                3.      Loyang Plastik
                                                4.      Alat Pembakar Sate
                                                5.      Kipas Angin
                                                6.      Alat Penumbuk Kacang
                                                7.      Kompor Gas
b)      BAHAN
1.        Untuk membuat sate
-           Tahu
2.        Untuk bahan lontong
-          Beras
3.        Untuk membuat sambal kacang
-          Kacang tanah yang sudah disangrai
-          Bawang putih
-          Kecap manis
-          Daun jeruk
-          Garam
-          Cabai merah
-          Bawang merah
-          Air
4.        Untuk tusuknya
-          Bambu yang dibuat silinder dengan diameter 1 mm
Apabila alat dan bahan sudah tersedia, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah :
1.      Menggoreng Tahu
Tahu yang yang masih utuh di iris menjadi 3 bagian, lalu celupkan pada bumbu yang sudah dibuat. Untuk bumbu celupan tahu ini cukup dengan campuran air, bawang putih yang sudah dihaluskan dan garam. Setelah dicelupkan pada bumbu maka tahap selanjutnya dimasukkan pada penggorengan yang minyaknya sudah mendidih. Tunggu beberapa menit lalu angkat dari penggorengan jika tahu sudah matang, tahu yang sudah matang  warnanya akan kecoklatan.
2.      Mengiris Tahu
Tahap selanjutnya setelah tahu digoreng adalah memotong/mengiris tahu menjadi 3 bagian lagi. Setelah itu siapkan tusuk sate yang terbuat dari bambu. Masukkan tahu pada tusuknya, setiap tusuk tahu berilah 2 potong irisan tahu.
3.      Membuat sambal kacang
Bawang merah, garam, kacang  tanah, bawang putih, serta  cabai merah dicampur dan  dihaluskan. Kemudian tambahkan kecap, daun jeruk, dan air. Masak hingga matang hingga keluar minyak, dan baunya sudah tercium dan harum.


4.      Membakar/memanggang Tahu
Setelah semua irisan tahu dimasukkan pada tusuknya, maka tahap selanjutnya adalah membakarnya pada pemanggangan. Sebelum tahu dibakar, terlebih dulu dicelupkan pada bumbu kacang yang sudah dibuat tadi.  Siapkan arang, lalu buat bara api dengan arang tersebut. Setelah dicelupkan pada bumbu, letakkan beberapa tusuk sate tahu diatas bara api sambil nyalakan kipas angin. Tahu dibolak-balik agar matangnya bisa merata dan sesekali oleskan sisa bumbu olesan tadi. Angkat dari pemanggangan jika sudah tercium aroma harum dan warna berubah coklat kehitaman.
5.      Membuat Lontong
Beras dicuci hingga bersih lalu direndam dalam air selama 3 jam. Beras yang sudah direndam dimasukkan kedalam plastik, cukup 1/3 volume saja. Ikat ujungnya menggunakan tali rafia. Setelah itu lubangi plastik secara merata dengan tusuk gigi. Masaklah dalam air hingga padat dan matang, lalu tiriskan dan biarkan dingin.  
6.      Setelah selesai proses pembakaran, maka tahap selanjutnya adalah tahap penyajian. Satu porsi sate biasanya berisi 7-8 tusuk sate  tahu. Sajikan dengan beberapa irisan lontong, bawang merah dan cabai. Setelah itu tuangkan bumbu kacang secukupnya.

D.    Analisis dan Biaya Produksi
Tujuan utama berwirausaha adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika dibuat sate tahu cukup lumayan. Dengan biaya sekali produksi Rp 34.000,00 jika dijual sate tahu akan menghasilkan Rp 76.000,00. Keuntungannya adalah Rp 42.000,00. Dengan asumsi 30 tahu akan menghasilkan 135 tusuk sate, dibagi tiap  porsinya 7 tusuk sate, maka akan menghasilkan 19 porsi sate tahu. 1 porsinya dapat dijual dengan harga Rp 4.000,00 maka 19 x Rp 4.000,00 = Rp 76.000,00.
Dalam usaha sate tahu, selain mengunakan tahu sebagai bahan utamanya, juga diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses pembuatannya. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam  proses pembuatan sate tahu dengan asumsi tahu yang digunakan sebesar 30 buah per produksinya.

a.       Peralatan yang digunakan untuk produksi.
NO
Jenis Alat
Jumlah
(Unit)
Harga
(Rp/Unit)
Usia
Usaha (th)
1
Penggorengan
1
25.000
5
2
Kompor Gas &
Tabung Gas
1
200.000
5
3
Alat Pembakar
1
75.000
5
4
Alat Penumbuk
1
25.000
5
5
Pisau
1
10.000
2
6
Kipas Angin
1
75.000
-
7
Loyang Plastik
2
20.000
-

Jumlah

430.000

Tabel 1. Peralatan

b.    Bahan baku  yang digunakan dalam sekali produksi.
NO
Nama Bahan
Jumlah
Harga
1
Tahu
30 Buah
10.500
2
Kacang Tanah
½  Kg
8.000
3
Bawang Putih
8 Buah
2.000
4
Bawang Merah
10 Buah
2.000
5
Kecap
120 ml
1.500
6
Cabai
¼ kg
3.000
7
Beras
½  Kg
4.000
8
Tusuk Sate
135 buah
3.000
9
Daun Jeruk
2 Lembar
-
10
Garam
Secukupnya
-

Jumlah

34.000
Tabel 2. Bahan dan Bumbu

c.    Diskripsi Jalannya Kegiatan
NO
Hari/ Tanggal
Waktu
Jenis Kegiatan
1
Senin
14 April 2014
15.00 - selesai
Ø Identifikasi kebutuhan masyarakat membuat Sate Tahu
Ø Membicarakan waktu dan tempat pelaksanaan , langkah-langkah pembuatan dalam membuat Sate Tahu

2
Selasa
15 April 2014
15.00 - selesai
Ø Persiapan kegiatan membuat Sate Tahu
Ø Pelaksanaan kegiatan (Menggoreng, memotong dan membakar)
Ø Evaluasi kegiatan
Tabel 3. Diskripsi kegiatan




 BAB III
TEMUAN DAN HASIL

A.    Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Temuan / hasil evaluasi proses praktek pembinaan program kemasyarakatan pada bidang pembuatan Sate Tahu. Dalam praktek pembuatan Sate Tahu ternyata ditemukan beberapa kendala, seperti pada proses pembuatan lontong yang kurang sesuai dengan harapan, pada proses pembakaran sate ada yang sampai gosong, tetapi secara garis beras proses pembuatan Sate Tahu ini dapat berjalan dengan lancar. Dari hasil evaluasi proses ini mampu menilai cara pembuatan Sate Tahu secara kelompok atau individu serta mendukung tercapainya program.
B.     Temuan / Hasil Evaluasi Produk
Dari kegiatan praktek pembinaan program kemasyarakatan pada bidang pembuatan Sate Tahu ternyata juga menumbuhkan minat sebagian masyarakat untuk membuat usaha Sate Tahu. Hal ini tentu sangat bagus sekali karena sesuai dengan apa yang menjadi tujuan awal kegiatan pembinaan ini.
C.    Pembahasan
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan praktek secara langsung, jadi hasil / produk yang dihasilkan juga dapat maksimal. Jika ada kesulitan dalam pembuatannya bisa bertanya langsung kepada pengusaha Sate Tahu yang telah kami tunjuk. Dengan adanya kegiatan pembinaan disini khususnya ketrampilan pembuatan Sate Tahu  membuat para peserta bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini  dan juga mempunyai dampak positif bagi dirinya sendiri dan desanya. Apa salahnya untuk menciptakan suatu karya yang bagus dan mengandung nilai yang tinggi apalagi belum ada usaha yang sejenis di lokasi tersebut.



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setiap orang berkesempatan untuk berkarya dan berusaha dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Begitu pula untuk para ibu PKK desa Bulurejo Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar. Dengan diberi kesempatan untuk mendapatkan pembinaan ini masyarakat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
B.     Saran
Kegiatan Pembinaan berwawasan kemasyarakat seperti ini hendaknya bisa dikembangkan dan dilestarikan, agar dapat menghasilkan masyarakat yang kreatif, inovatif dan terampil. Peran serta pemerintah dalam hal ini sangat diperlukan, oleh karena itu dari pemerintah dapat melakukan pelatihan-pelatihan semacam ini.
C.    Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat mandiri membuka usaha dibidang pembuatan sate tahu. Apabila dalam pemasaran produknya masih kesulitan maka dapat dikonsultasikan dengan ibu-ibu PKK lainnya serta pihat-pihak terkait.




Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment