LEMBAR PENGESAHAN
NAMA :
TOTO SUNARYO
NIM :
818005337
POKJAR :
KARANGANYAR/B
Karanganyar, 14 April 2014
Ketua Rt 03 Rw 09 Penulis
Dusun Bulurejo
Sastro Tarno Toto Sunaryo
Tutor
Drs. Jumiran, M.Pd
DAFTAR ISI
Halaman Judul
....................................................................................................
i
Lembar Pengesahan
…………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………….………………………
iii
Kata Pengantar ………………………………………....…………………........
iv
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
…………………………………………….………..
B. Rumusan
Masalah……………………………………….…………..
C. Tujuan…………………………………………..………..………….
D. Manfaat dan
Hasil…………………………………………...………
BAB II Pelaksanaan Program
A. Tempat dan Waktu
Plaksanaaan.....................………………………
B. Materi Pelatihan kegiatan……………………………………...……
C. Strategi dan diskripsi jalannya
kegiatan……………….……………
D. Analisis dan Biaya produksi…………………………………………
BAB III Temuan dan Hasil
A. Temuan / Hasil Evaluasi Proses………….…..……………………..
B. Temuan / Hasil Evaluasi Produk ……………….………………….
C. Pembahasan........................................................................................
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan………………………………………...……………
B. Saran ………………………………………..........……………..
C. Tindak lanjut ……………………………………………………
LAMPIRAN
Foto Kegiatan
..................................................................................................
Identifikasi
Kebutuhan Masyarakat…........................…………...……………
Hasil
Identifikasi Kebutuhan Masyarakat...........................................................
Daftar Calon
Pelatih Pembuatan Sate Tahu
.......................................................
Daftar Calon Peserta
Pelatihan Pembuatan Sate Tahu
…………....………….
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuknya kepada
kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan sebagai tugas praktik
yang berkontribusi terhadap nilai akhir dari mata kuliah ini.
Penyusunan
laporan ini dapat selesai dan tersusun dengan baik atas bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jumiran, M.Pd selaku tutor mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
2.
Ibu
Sukarni selaku Ketua PKK Rt 03 Rw 09 desa Bulurejo, Sewurejo, Mojogedang,
Karanganyar.
3.
Ibu-ibu
PKK Rt 03 Rw 09 Bulurejo, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar.
4. Teman-teman S1 PGSD UT Surakarta Kelas B Pokjar Karanganyar
5. Serta semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung terselesainya laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan rahmat kepada mereka serta mencatatnya sebagai amal ibadah.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan
hasil program Program Pembinaan Kemasyarakatan ini disebabkan keterbatasan
kemampuan dan wawasan penulis. Untuk itu, saran dan ide yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penulisan dan
penyusunan laporan di masa yang akan datang.
Karanganyar, 14 April 2014
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan bernilai
gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Potensi
salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan
ini adalah tahu. Makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Kita dapat menjumpai tahu mulai dari warung makan hingga
restoran mahal sekalipun. Banyak jenis makanan yang berasal dari tahu. Mulai
dari tahu yang digoreng biasa, dibuat tahu kupat, dan juga sebagai campuran
makanan yang lain. Akan tetapi jenis makanan ini kurang populer dikalangan
muda. Mereka menganggap tahu sebagai makanan yang ketinggalan jaman. Padahal
tahu adalah salah satu makanan penghasil protein nabati yang sangat baik untuk
kesehatan.
Menurut KBBI
tahu adalah makanan yang berbahan dasar kedelai. Tahu berasal dari kata serapan dari bahasa Hokkian yang
berarti kedelai yang difermentasi. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok pada zaman Dinasti Han
sekitar 2200 tahun lalu. Penyebarannya dibawa oleh perantau cina ke asia timur
dan asia barat sampai akhirnya ke seluruh dunia. Penyebaran ini mungkin
bersamaan dengan penyebaran ajaran Budha karena tahu menjadi bahan penting
dalam memenuhi kebutuhan protein para imam Budha yang menerapkan diet
vegetarian. Tahu
dikenal di Indonesia pada tahun 1900 dari imigran Tiongkok. Ada dua daerah di
Indonesia yang tercatat sebagai awal mula tahu dibuat. Di Sumedang dimulai pada
tahun 1911, mulanya untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino (seorang imigran China).
Sedangkan usaha pembuatan tahu di Kediri dimulai pada tahun 1912 yang
dipelopori oleh Bah Kacung.
Makanan yang satu ini dapat dibuat makanan yang
bervariasi, sehingga masyarakat tidak akan merasa bosan dan lebih menarik. Sate
tahu, mungkin bagi masyarakat nama sate tahu masih asing, karena mungkin sate
ayam atau sate kambing lebih populer daripada makanan yang satu ini. Tapi jangan salah, dari segi
rasa maupun kandungan nilai gizinya pun tak kalah dengan sate ayam ataupun sate
kambing. Bahan baku pembuatan sate tahu ini juga mudah didapatkan, selain
harganya juga murah. Dengan bahan baku yang murah tetapi bisa dihasilkan
makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Peluang ini tentu saja jika
dimanfaatkan, dapat menjadi peluang bisnis yang bagus. Dengan demikian akan
menciptakan peluang kerja bagi masyarakat dan dapat mengurangi angka
pengangguran.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana kriteria tahu yang baik
sebagai bahan pembuatan sate tahu ?
2.
Bagaimana cara pembuatan sate tahu ?
3.
Bagaimana perbandingan keuntungan
antara penjualan tahu secara
langsung dengan penjualan sate tahu ?
C.
TUJUAN
1.
Tujuan umum :
a) Ikut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pelatihan
b) Meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai
keterampilan
c) Membangkitkan sikap partisipasi dalam pembangunan di
lingkungannya
d) Ikut serta dalam usaha peningkatan pendapatan dan
taraf hidup masyarakat
2.
Tujuan khusus
a) Memiliki keterampilan dan keahlian tentang cara
membuat sate
tahu.
b) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan keterampilan hidup untuk
dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat umum.
c) Menciptakan peluang
lapangan kerja baru untuk masyarakat desa Bulurejo, Rt 03 Rw 09, Sewurejo,
Mojogedang Karanganyar.
D.
MANFAAT DAN
HASIL
Setelah diadakannya kegiatan ini
manfaat dan hasil yang dapat diperoleh berupa tambahan pengetahuan dan
keterampilan kepada masyarakat yang apabila ditekuni akan dapat menjadikan
lapangan kerja. sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup dan tambahan penghasilan. Selain itu akan mengurangi angka pengangguran khususnya
di wilayah pedesaan.
BAB
II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. TEMPAT
DAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat
Pelaksanaan Kegiatan
Tempat : Rumah Bapak Sastro
Tarno
Alamat : Bulurejo, Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang,
Karanganyar
2. Waktu
Pelaksanaan Kegiatan
Hari : Senin
Tanggal : 14 - 15 April 2014
Pukul : 15.00 – Selesai
B. MATERI
PELATIHAN / KEGIATAN
Materi yang disampaikan pada saat pelatihan adalah cara
membuat sate tahu. Cara pembuatan sate tahu ini menggunakan peralatan yang
sederhana dan bahan bahan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
tentunya dengan langkah-langkah yang sederhana pula. Adapun materi pelatihan
secara singkat meliputi :
1. Pengenalan
Produk
2.
Pengenalan Alat
3.
Pengenalan Bahan
4.
Proses Produksi
5.
Langkah Pasca Produksi
C. STRATEGI
DAN DISKRIPSI JALANNYA KEGIATAN
1. Strategi
a. Membuat pertemuan ibu-ibu PKK Bulurejo Rt 03 Rw 09,
Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar
b.
Menjelaskan
manfaat sate tahu
c.
Menjelaskan
alat dan bahan yang digunakan
d.
Pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan evalusasi
2.
Pelaksanaan Kegiatan
a. Kriteria tahu yang baik untuk bahan makanan
Tahu merupakan makanan yang sangat populer di masyarakat,
sehingga untuk mendapatkannya cukup mudah. Banyak tersedia di pasaran berbagai
jenis tahu, tetapi kita harus jeli untuk mendapatkan jenis tahu yang sehat dan bebas formalin. Tahu yang sehat dan
bebas formalin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
No
|
Berformalin
|
Bebas
formalin
|
1
|
Tercium bau obat yang menyengat
|
Tercium bau khas kedelai
|
2
|
Sangat kenyal jika ditekan
|
Mudah hancur jika ditekan
|
3
|
Akan lebih tahan lama
|
Hanya mampu bertahan 1 – 2 hari
|
4
|
Warnanya homogen dan terlihat
mengkilat
|
Warna cenderung tidak menarik dan
agak buram
|
b. Pembuatan
Sate Tahu
Pembuatan
Sate Tahu sangat sederhana dan tidak
dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam memilih tahu dan teknik pembuatannya. Apabila
menggunakan bahan tahu
yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan
menghasilkan Sate Tahu yang enak dan sehat.
ALAT DAN BAHAN
a)
ALAT
1.
Pisau
2.
Penggorengan
3.
Loyang Plastik
4.
Alat Pembakar Sate
5.
Kipas Angin
6.
Alat Penumbuk Kacang
7.
Kompor Gas
b)
BAHAN
1.
Untuk membuat sate
-
Tahu
2.
Untuk bahan lontong
-
Beras
3.
Untuk membuat sambal kacang
-
Kacang tanah yang sudah disangrai
-
Bawang
putih
-
Kecap
manis
-
Daun
jeruk
-
Garam
-
Cabai
merah
-
Bawang
merah
-
Air
4.
Untuk tusuknya
-
Bambu yang dibuat silinder dengan
diameter 1 mm
Apabila alat
dan bahan sudah tersedia, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah :
1.
Menggoreng Tahu
Tahu yang yang masih utuh di iris
menjadi 3 bagian, lalu celupkan pada bumbu yang sudah dibuat. Untuk bumbu
celupan tahu ini cukup dengan campuran air, bawang putih yang sudah dihaluskan
dan garam. Setelah dicelupkan pada bumbu maka tahap selanjutnya dimasukkan pada
penggorengan yang minyaknya sudah mendidih. Tunggu beberapa menit lalu angkat
dari penggorengan jika tahu sudah matang, tahu yang sudah matang warnanya akan kecoklatan.
2.
Mengiris Tahu
Tahap selanjutnya setelah tahu digoreng
adalah memotong/mengiris tahu menjadi 3 bagian lagi. Setelah itu siapkan tusuk
sate yang terbuat dari bambu. Masukkan tahu pada tusuknya, setiap tusuk tahu
berilah 2 potong irisan tahu.
3.
Membuat sambal kacang
Bawang merah,
garam, kacang tanah, bawang putih, serta cabai merah dicampur dan dihaluskan. Kemudian tambahkan kecap, daun jeruk, dan air.
Masak hingga matang hingga keluar minyak, dan baunya sudah tercium dan harum.
4.
Membakar/memanggang Tahu
Setelah semua irisan tahu dimasukkan
pada tusuknya, maka tahap selanjutnya adalah membakarnya pada pemanggangan. Sebelum
tahu dibakar, terlebih dulu dicelupkan pada bumbu kacang yang sudah dibuat tadi.
Siapkan arang, lalu buat bara api dengan arang tersebut. Setelah
dicelupkan pada bumbu, letakkan beberapa tusuk sate tahu diatas bara api sambil
nyalakan kipas angin. Tahu dibolak-balik agar matangnya bisa merata dan
sesekali oleskan sisa bumbu olesan tadi. Angkat dari pemanggangan jika sudah
tercium aroma harum dan warna berubah coklat kehitaman.
5.
Membuat Lontong
Beras dicuci hingga bersih lalu
direndam dalam air selama 3 jam. Beras yang sudah direndam dimasukkan kedalam
plastik, cukup 1/3 volume saja. Ikat ujungnya menggunakan tali rafia. Setelah
itu lubangi plastik secara merata dengan tusuk gigi. Masaklah dalam air hingga padat
dan matang, lalu tiriskan dan biarkan dingin.
6.
Setelah selesai proses pembakaran, maka
tahap selanjutnya adalah tahap penyajian. Satu porsi sate biasanya berisi 7-8
tusuk sate tahu. Sajikan dengan beberapa
irisan lontong, bawang merah dan cabai. Setelah itu tuangkan bumbu kacang
secukupnya.
D. Analisis dan Biaya Produksi
Tujuan utama berwirausaha adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang diperoleh jika dibuat sate tahu cukup lumayan. Dengan biaya sekali
produksi Rp 34.000,00 jika dijual sate tahu akan menghasilkan Rp 76.000,00.
Keuntungannya adalah Rp 42.000,00. Dengan asumsi 30 tahu akan menghasilkan 135
tusuk sate, dibagi tiap porsinya 7 tusuk
sate, maka akan menghasilkan 19 porsi sate tahu. 1 porsinya dapat dijual dengan
harga Rp 4.000,00 maka 19 x Rp 4.000,00 = Rp 76.000,00.
Dalam
usaha sate tahu, selain
mengunakan tahu
sebagai bahan utamanya,
juga diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses pembuatannya. Berikut ini adalah biaya yang
diperlukan dalam proses pembuatan sate tahu dengan asumsi tahu yang digunakan sebesar 30 buah per produksinya.
a.
Peralatan yang digunakan untuk produksi.
NO
|
Jenis Alat
|
Jumlah
(Unit)
|
Harga
(Rp/Unit)
|
Usia
Usaha (th)
|
1
|
Penggorengan
|
1
|
25.000
|
5
|
2
|
Kompor Gas &
Tabung Gas
|
1
|
200.000
|
5
|
3
|
Alat Pembakar
|
1
|
75.000
|
5
|
4
|
Alat Penumbuk
|
1
|
25.000
|
5
|
5
|
Pisau
|
1
|
10.000
|
2
|
6
|
Kipas Angin
|
1
|
75.000
|
-
|
7
|
Loyang Plastik
|
2
|
20.000
|
-
|
Jumlah
|
430.000
|
Tabel 1. Peralatan
b. Bahan
baku yang digunakan
dalam sekali produksi.
NO
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Harga
|
1
|
Tahu
|
30 Buah
|
10.500
|
2
|
Kacang Tanah
|
½ Kg
|
8.000
|
3
|
Bawang Putih
|
8 Buah
|
2.000
|
4
|
Bawang Merah
|
10 Buah
|
2.000
|
5
|
Kecap
|
120 ml
|
1.500
|
6
|
Cabai
|
¼ kg
|
3.000
|
7
|
Beras
|
½ Kg
|
4.000
|
8
|
Tusuk Sate
|
135 buah
|
3.000
|
9
|
Daun Jeruk
|
2 Lembar
|
-
|
10
|
Garam
|
Secukupnya
|
-
|
Jumlah
|
34.000
|
Tabel 2. Bahan dan Bumbu
c. Diskripsi
Jalannya Kegiatan
NO
|
Hari/
Tanggal
|
Waktu
|
Jenis
Kegiatan
|
1
|
Senin
14 April 2014
|
15.00 - selesai
|
Ø Identifikasi kebutuhan masyarakat membuat Sate Tahu
Ø Membicarakan waktu dan tempat pelaksanaan , langkah-langkah
pembuatan dalam membuat Sate Tahu
|
2
|
Selasa
15 April 2014
|
15.00 - selesai
|
Ø Persiapan kegiatan membuat Sate Tahu
Ø Pelaksanaan kegiatan (Menggoreng, memotong dan membakar)
Ø Evaluasi
kegiatan
|
Tabel
3. Diskripsi kegiatan
TEMUAN DAN HASIL
A.
Temuan
/ Hasil Evaluasi Proses
Temuan / hasil evaluasi proses praktek pembinaan program
kemasyarakatan pada bidang pembuatan Sate Tahu. Dalam praktek pembuatan Sate
Tahu ternyata ditemukan beberapa kendala, seperti pada proses pembuatan lontong
yang kurang sesuai dengan harapan, pada proses pembakaran sate ada yang sampai
gosong, tetapi secara garis beras proses pembuatan Sate Tahu ini dapat berjalan
dengan lancar. Dari
hasil evaluasi proses ini mampu menilai cara pembuatan Sate Tahu secara kelompok atau individu serta
mendukung tercapainya program.
B. Temuan / Hasil Evaluasi Produk
Dari kegiatan praktek pembinaan program kemasyarakatan pada bidang
pembuatan Sate Tahu ternyata juga menumbuhkan minat sebagian masyarakat untuk
membuat usaha Sate Tahu. Hal ini tentu sangat bagus sekali karena sesuai dengan
apa yang menjadi tujuan awal kegiatan pembinaan ini.
C. Pembahasan
Metode
yang digunakan adalah penyampaian materi dan praktek secara langsung, jadi
hasil / produk yang dihasilkan juga dapat maksimal. Jika ada kesulitan dalam
pembuatannya bisa bertanya langsung kepada pengusaha Sate Tahu yang telah kami
tunjuk. Dengan adanya kegiatan pembinaan
disini khususnya ketrampilan pembuatan Sate Tahu membuat para peserta bersemangat untuk
mengikuti kegiatan ini dan juga
mempunyai dampak positif bagi dirinya sendiri dan desanya. Apa salahnya untuk
menciptakan suatu karya yang bagus dan mengandung nilai yang tinggi apalagi
belum ada usaha yang sejenis di lokasi tersebut.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setiap orang berkesempatan untuk berkarya dan berusaha
dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Begitu pula untuk para ibu PKK desa
Bulurejo Rt 03 Rw 09, Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar. Dengan diberi
kesempatan untuk mendapatkan pembinaan ini masyarakat sangat antusias untuk
mengikuti kegiatan ini.
B. Saran
Kegiatan Pembinaan berwawasan kemasyarakat seperti ini
hendaknya bisa dikembangkan dan dilestarikan, agar dapat menghasilkan masyarakat
yang kreatif, inovatif dan terampil. Peran serta pemerintah dalam hal ini
sangat diperlukan, oleh karena itu dari pemerintah dapat melakukan
pelatihan-pelatihan semacam ini.
C. Tindak
Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah para peserta yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat mandiri membuka usaha dibidang pembuatan sate
tahu. Apabila dalam pemasaran produknya masih kesulitan maka dapat
dikonsultasikan dengan ibu-ibu PKK lainnya serta pihat-pihak terkait.
0 komentar:
Post a Comment